Senin, 03 Desember 2012

Tugas Softskill 2


Penaksiran aliran kas yang kita gunakan adalah dengan menggunakan taksiran selisih (Incremental).
Kalau perusahaan mengganti mesin lama dengan mesin yang baru, maka perlu tambahkan investasi sebesar Rp. 150 juta – Rp. 100 juta = Rp.50 juta taksiran operasional cash flow per tahun adalah :
Tambahan keuntungan karena penghematan.
Biaya operasional 30 JUTA
Tambahan penyusutan : Mesin baru : Rp. 25 juta
Mesin lama : Rp.20 juta 5 JUTA
Tambahan laba sebelum pajak 25 JUTA
Tambahan pajak 7,5 JUTA
Tambahan laba setelah pajak 17,5 JUTA

Tambahan kas masuk bersih Rp. 17,5 juta + Rp. 5 juta = Rp. 22,5 juta
Dengan demikian maka taksiran lengkap aliran khasnya adalah :
Tambahan initial investasiment Rp. 50 juta
Tambahan operational cash flow pertahun 22,5 juta (untuk 5 tahun)
Tambahan terminal cash flow Rp. 50 juta (pada akhir tahun ke 5)

Minggu, 14 Oktober 2012

Pengaruh Nilai Waktu dari Uang terdahap Faktor Biaya


 Jika Anda dihadapkan pada 2 pilihan di mana pilihan pertama adalah diberi uang pada saat ini (misalkan tanggal 1 Januari 2001) diberi uang sebesar Rp1.000.000,00, dan yang kedua Anda akan diberi uang dengan jumlah yang sama tetapi pada tahun berikutnya (1 Januari 2002) dengan tingkat kepastiaan 100%, artinya Anda pasti menerimanya tanpa ada pengurangan. Maka Anda akan menerima uang sebesar Rp1.000.000,00 pada tanggal 1 Januari 2001,. Demikian juga sebaliknya jika Anda disuruh membayar Rp1.000.000,00 pada saat ini dengan membayar untuk jangka 1 tahun berikutnya, maka Anda akan memilih pembayaran akan dilakukan pada tanggal 1 Januari 2002 dibanding tanggal 1 Januari 2001. Dari urain di atas menunjukkan bahwa sebenarnva kita menghargai uang secara berbeda, apabila waktunya tidak sama. Dengan kata lain kita mengakui bahwa uang mempunyai nilai waktu. Anda menyukai menerima Rp 1.000.000,- saat ini dari pada nanti, karena kita menganggap bahwa nilai sekarang dari Rp100,00 saat ini adalah lebih besar dari pada nilai sekarang Rp1.000.000,00 pada waktu yang akan datang. Sebaliknya kalau kita membayar, kita lebih suka membayar nanti/waktu yang akan datang, karena kita menyadari bahwa Rp1.000.000,00 nanti nilainya lebih kecil dari pada Rp1.000.000,00 pada saat ini. Inilah yang disebut konsep nilai waktu uang (time value of money).

Mengapa kita selalu merasa bahwa nilai mata uang mengalami penurunan? Sebab tidak lain adalah adanya pengaruh inflasi. Semakin tinggi tingkat inflasi. semakin cepat penurunan nilai mata uang. Hal semacam ini jelas kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Kalau inflasi diharapkan meningkat, maka pada umumnya bank-bank harus memberikan suku bunga simpanan yang makin tinggi agar masyarakat tetap bersedia menyerahkan dana mereka (menabung) pada bank-bank tersebut. Apabila tingkat bunga simpanan ini lebih kecil daripada tingkat inflasi yang diharapkan oleh masyarakat, maka tidak akan ada seorang pun yang bersedia menyimpan dananya di bank.

Untuk membicarakan konsep nilai waktu uang (time value of money) ini kita akan bicarakan tentang bunga majemuk dan nilai sekarang (present values).
Pada umumnya di dalam menganalisis suatu investasi dikenal ada 7(tujuh) model, di antaranya :
1. Intuisi
2. Metode periode pengembalian (payback period)
3. Metode rata-rata tingkat pengembalian akuntansi (average annual accounting rate of return)
4. Metode nilai bersih sekarang (net present value)
5. Indek provitabilitas (provitability index)
6. Metode tingkat kembalian internal; dan
7. MIRR

METODE INTUISI
Seringkali keputusan investasi yang dibuat oleh manajer didasarkan atas intuisi. Sikap seperti ini sering dilakukan oleh perusahaan yang relatif masih kecil. Banyak sekali manajer yang menyadari evaluasi subjektif mengenai berbagai alternatif dari pada membuat analisis keputusan kuantitatif yang terperinci. Faktor kunci keputusan mereka adalah derajat kepentingan atau kemampuan untuk menangguhkan proyek investasi. Tidak sedikit dari para manajer ini datang kepada para dukun atau paranormal ataupun para kiai. Dalam perusahaan yang menengah dan besar maka sangat sulit menerapkan konsep intuisi ini dan merupakan metode yang sulit untuk dibenarkan.

Metode periode pengembalian (payback period method)
Ini merupakan metode yang paling sederhana dan paling banyak dipakai dalam mengukur tingkat kewajaran atau kelayakan suatu proyek investasi. Metode ini tidak memasukkan unsur nilai waktu uang di dalam perhitungannya. Periode pengembalian didefinisikan sebagai banyaknya periode (tahun) yang diperlukan untuk menutup pengeluaran investasi yang dilakukan. Manakala usulan investasi diharapkan menghasilkan aliran kas yang jumlah setiap tahunnya sama maka metode ini dapat ditetapkan secara sederhana dengan cara membagi pengeluaran investasi awal dibagi jumlah aliran kas masuk.

Jumat, 12 Oktober 2012

Konsep Nilai Waktu dari Uang

Konsep ini adalah konsep yang memperhatikan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Konsep Time of Value ini sangat berkaitan dengan CAPITAL BUDGETING.
1.  Nilai yang akan datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
  1. • FV = P0+ SI= P0+ P0(i)(n)
2.  Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r, maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
  1. I = P.r.t
    dan uang setelah t tahun menjadi :
    P + P.r.t = P(1+rt)
    Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka
    P(1+rt) = A
    atau
    P = A/I + rt
    Contoh :
    Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
    Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
    P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
    = 8849,56
    Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru akan dimiliki beberapa waktu kemudian
PV = FV / (1+i)n
Istilah yang digunakan :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
I = Bunga (i = interest / suku bunga)
n = tahun ke-
An = Anuity
SI = Simple interest dalam rupiah
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
3.  Anuitas
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
  1. Ada dua jenis anuitas:
1)      Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode
2)       Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode.
3)      Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
4)      Anuitas Abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akanberlangsung terus menerus.
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Tingkat suku bunga i
Obligasi terusan adalah sebuah obligasi terbitan pemerintah inggris untuk mengkonsolidasikan utang-utang masa lalu, dengan kata lain consol adalah obligasi terusan.
5)      Pinjaman yang Diamortisasi
Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang dibayarkan secara – dicicil selama waktu tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kredit mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan, kuartalan, atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang diamortisasi (amortized loan).


Referensi : http://ichsan231.wordpress.com/2007/05/08/nilai-sekarang/,
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060432-konsep-nilai-waktu-uang/
http://id.wikipedia.org/wiki/Anuitas
http://books.google.com/books?id=10bdldqt4rAC&pg=PT35&lpg=PT35&dq=%22nilai+sekarang+anuitas+adalah%22&source=bl&ots=wX719_kd0t&sig=icJRl-eB6ob-WMFAqZ63FgPsoiE&hl=en&ei=JJbfTMDvEse2cc62tJcM&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CBIQ6AEwAA#v=onepage&q=%22nilai%20sekarang%20anuitas%20adalah%22&f=false

Kamis, 28 Juni 2012

Standard Teknik


Standard Teknik harus dipenuhi oleh bahan, produk atau layanan, apabila suatu bahan atau jasa tidak memenuhi standard teknik maka dapat dikatakan bahan atau produk tidak sesuai spesifikasi yang berlaku. Standard Teknik dapat secara pribadi dengan mengacu kepada organisasi standard yaitu ASTM, ISO, CEN dan lain-lain.
Standar atau toleransi tidak harus membuktikan suatu produk itu benar Karena banyak pertimbangan karena proses produksi dapat meluas melewati plus dan minus tiga standard deviasi. Salah satu Standard Teknik di Indonesia adalah SNI (Standard Nasional Indonesia) sehingga hampir semua produk yang diproduksi di dalam negeri harus memiliki standard SNI sehingga mendapatkan pengakuan produk yang sesuai standard. Maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:
  1. Openess : Terbuka agar semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI;
  2. Transparency: agar stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya.
  3. Consensus and impartiality : agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;
  4. Effectiveness and relevance: memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  5. Coherence: Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional.
  6. Development dimension (berdimensi pembangunan): agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

Rabu, 27 Juni 2012

Organisasi Profesi


Salah satu funsi dari dibentuknya suatu organisasi profesi sebagai pemersatu dari seluruh  anggota dalam menjalankan tugasnya dan meningkatkan kompetensi yang mereka miliki. Organisasi yang menaungi para insinyur adalah PII (Persatuan Insinyur Indonesia), organisasi  ini di bentuk untuk mempersatukan insinyur-insinyur atau sarjana-sarjana teknik dari bidang apapun, contohnya sarjana teknik mesin, sarjana teknik elekto, sarjana teknik industri dan sarjana-sarjan yang lainnya.
PII pun menyediakan program sertifikasi untuk insinyur-insinyur yang ingin diakui kemampuan dan kompetensi secara formal dalam organisasi sehingga dapat menjadi penunjang untuk masuk ke dunia industri karena memiliki sertifikat tersebut. Organisasi sebagai tempat berkumpul para anggota untuk saling bertukar pikiran dalam hal meningkatkan kompetensi yang mereka miliki dan menambah wawasan sehingga kita mendapatkan kemampuan yang lebih baik dari sebelumnya.